China Melarang Pemakaian Chip Intel dan AMD

FOBIS.ID – Pemerintah China melarang pemakaian chip Intel dan AMD dalam PC pada komputer di lingkungan pemerintah. Mereka juga mendorong penggunaan sistem operasi lokal sebagai OS utama, seperti yang dilaporkan dalam sebuah artikel terkait kebijakan tersebut.

Larangan ini bertujuan untuk menjaga privasi dan memastikan keamanan serta keandalan sistem pada perangkat yang mereka gunakan dalam lingkungan pemerintahan setempat.

Keputusan tersebut mereka ambil usai Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China mengeluarkan daftar CPU, sistem operasi, dan database terpusat yang mereka nilai memenuhi standar keamanan. Meskipun dalam daftar tersebut tanpa merinci nama vendor, termasuk vendor CPU ini.

Secara keseluruhan, semua yang tercantum dalam daftar berasal dari dalam negeri, kemungkinan termasuk perusahaan seperti Huawei dan Phytium.

BACA: Prosesor AMD Ryzen Terbaru Diluncurkan, 9 7950X3D untuk PC Gammer

Langkah pemerintah china melarang pemakaian chip Intel dan AMD ini menandai perkembangan baru dalam persaingan antara Amerika Serikat dan China, terutama di sektor semikonduktor.

Sementara itu, AS juga memberlakukan larangan terhadap sejumlah perusahaan untuk mendukung pengembangan chip di China, termasuk Huawei.

Namun, larangan ini mendorong perusahaan China untuk mengembangkan chip mereka sendiri, seperti chip Kirin 9000s buatan Huawei.

Langkah pemerintah China ini tersebut mereka harapkan dapat meningkatkan adopsi chip lokal serta mendorong inovasi dan penelitian lebih lanjut dalam pengembangan CPU di dalam negeri.

Namun, langkah pemerintah China ini tentunya berpotensi merugikan perusahaan seperti Intel, yang sebagian besar penjualannya (27 persen) berasal dari China.

Selain larangan terhadap penggunaan chip Intel dan AMD, pemerintah China juga melarang Aparatus Sipil Negara (ASN) untuk menggunakan iPhone atau perangkat teknologi asing lainnya selama bekerja, serta membawa perangkat tersebut ke kantor.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah China untuk mengurangi ketergantungannya pada teknologi asing, terutama dalam menghadapi ancaman keamanan siber dari luar negeri.

Larangan ini telah diperluas ke beberapa lembaga pemerintah daerah pada tahun yang sama setelah diberlakukan di beberapa kementerian dan badan usaha pemerintah pada bulan September 2023.

Sejumlah provinsi di China, seperti halnya Zhejiang, Shandong, Liaoning, dan Hebei juga telah menginstruksikan karyawannya agar tidak memakai iPhone termasuk perangkat merek luar lainnya. Mereka menganjurkan penggunaan perangkat merek lokal sebagai gantinya.

Larang PNS Pakai iPhone

Pada bulan September 2023, pemerintah China mengeluarkan larangan bagi seluruh Pegawai Negeri Sipil di China untuk menggunakan iPhone atau perangkat teknologi asing lainnya saat bekerja. Mereka juga tidak diperkenankan membawa perangkat tersebut ke kantor.

Menurut laporan The Wall Street Journal, larangan ini merupakan perluasan dari regulasi yang sudah ada di China, yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungannya pada teknologi asing, terutama di tengah meningkatnya ancaman keamanan siber dari luar negeri.

Larangan ini pertama kali diterapkan di setidaknya tiga kementerian dan badan usaha pemerintah China pada bulan September 2023. Kemudian, pada bulan Desember tahun yang sama, larangan penggunaan iPhone diperluas ke sejumlah lembaga pemerintah daerah. Hingga akhir tahun tersebut, beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) China dan departemen pemerintah di delapan provinsi telah menginstruksikan karyawan mereka untuk tidak menggunakan iPhone.

Provinsi-provinsi tersebut termasuk Zhejiang, Shandong, Liaoning, dan Hebei. Menariknya, Hebei merupakan lokasi pabrik perakitan iPhone terbesar di dunia.

Selain itu, para staf juga tidak boleh menggunakan perangkat teknologi merek luar lainnya, bukan hanya iPhone. Sebagai alternatif, mereka harus menggunakan perangkat teknologi merek lokal.

Bagikan !

Tinggalkan komentar