8 Tips Merawat Laptop Agar Tidak Lemot

Laptop, adalah salah satu teknologi di masa kini yang sangat populer. Bahkan di beberapa instansi dan perusahaan, laptop menjadi salah satu barang berharga untuk bisa beraktivitas terutama dalam hal bekerja.

Tak berlebihan akhirnya kalau disebutkan bahwa laptop merupakan ‘senjata utama’ dalam mencari penghasilan. Apalagi seiring perkembangan zaman yang serba online, ketergantungan terhadap perangkat komputer makin meningkat. Dibandingkan dengan komputer, laptop memang lebih dipilih karena sifatnya yang portable.

Bisa dibawa ke mana saja serta praktis, sehingga orang-orang bisa mengerjakan pekerjaannya di manapun dan kapanpun lewat laptop. Hanya saja penggunaan laptop yang terlalu sering, bisa membuat performa laptop menurun. Komputer jinjing inipun jadi lambat saat dioperasikan sehingga mengganggu pekerjaan.

Memang tanpa perawatan yang tepat, laptop terlepas dari apapun merk-nya, hanya akan bisa digunakan dalam jangka waktu pendek yakni 3-5 tahun saja. Padahal kalau Anda tahu cara perawatan yang tepat, laptop bisa digunakan lebih lama bahkan tanpa masalah lemot. Oleh karena itu supaya Anda tak mengalami merugi saat laptop jadi lemot, berikut beberapa tips merawat laptop yang bisa dipertimbangkan.

Baca juga: 7 Cara Memperbaiki Keyboard Laptop yang Rusak

Apa Penyebab Laptop Menjadi Lemot?

Sebelum melakukan perawatan, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu penyebab laptop menjadi lemot. Tujuannya agar Anda bisa mengatasi hal tersebut dengan penanganan yang tepat. Berikut ini adalah beberapa penyebab kinerja laptop jadi lemot yang wajib diketahui:

Hard Disk Sudah Penuh

harddisk laptop
© Macnesia

Salah satu penyebab utama kenapa laptop jadi lemot dan bermasalah adalah Hard Disk Drive (HDD) telah penuh, hingga mencapai 95%. Jika kondisi ini terjadi, maka performa laptop jelas jadi lambat dan kalau dibiarkan bisa merusak Sistem Operasi para perangkat tersebut.

Banyak Program Dijalankan

Penyebab berikutnya yang membuat laptop lemot adalah terlalu banyak program yang dijalankan bersamaan di laptop, entah sengaja atau tidak sengaja. Hal ini sering dialami mereka yang bekerja penuh menggunakan laptop seperti para desainer grafis. Berbagai program yang dijalankan bersamaan tentu akan mempengaruhi performa laptop dan akhirnya membuat kinerjanya bermasalah.

Kapasitas RAM

Saat membeli laptop, hal penting yang harus dicermati adalah kapasitas RAM yang bakal digunakan. Semakin besar kapasitas RAM yang dimiliki, jelas akan membuat kinerja laptop lancar. Karena itulah jika Anda membeli laptop dengan ukuran RAM kecil, jangan pernah memasang software dengan ukuran yang besar.

Software dengan beban kerja berat akan ‘memakan’ RAM cukup besar. Terutama jika Anda adalah seorang pekerja desain grafis, setidaknya harus memilih laptop dengan ukuran RAM minimal 4 GB. Kenapa begitu? Berbagai aplikasi untuk desain grafis seperti Adobe Premier dan Adobe Photoshop, membutuhkan porsi RAM cukup besar.

Baca juga: Inilah Cara Mudah Menghilangkan Iklan di HP Xiaomi dan Redmi

HDD Sudah Tua

Seperti layaknya mesin apapun yang semakin tua akan semakin kehilangan kemampuan bekerja, begitu pula pada HDD sebuah laptop. HDD laptop yang baru dibeli dengan HDD laptop berusia lima tahun tentu berbeda. HDD tua jelas memiliki kemampuan mengolah data yang begitu lemah sehingga Anda harus lebih waspada. Kalau dibiarkan, laptop tak hanya lemot tapi juga bisa rusak permanen.

Banyaknya Add-Ons

Laptop menjadi lemot bisa jadi karena saat Anda membuka browser kemudian menginstal software dengan internet download manager, AdBlocker, dan lainnya, menjadikan browser banyak Add-Ons sehingga membuat laptop terbebani dan menjadi lemot terutama saat Anda berselancar di dunia maya.

Laptop Terkena Virus

virus pada laptop
© Bangkokpost

Sudah jadi rahasia umum kalau virus merupakan salah satu penyebab perangkat komputer rusak dan jadi melambat, termasuk laptop. Berdasarkan cara kerjanya, ada banyak sekali jenis-jenis virus komputer seperti worm, trojan, backdoor, spyware, rogue, rootkit, polymorphic virus dan metamorphic virus.

Salah satu yang sangat bikin sebal adalah virus jenis worm karena bisa menduplikasikan diri pada cakram keras yang menyimpan data, sehingga membuat HDD bakal penuh worm dan performa laptop bermasalah. Untuk itulah dianjurkan bagi pemilik laptop untuk tidak terbiasa membuka file-file aneh yang mencurigakan baik saat tersambung ke internet atau tidak.

Antivirus Terlalu Aktif

Demi mencegah serangan virus, solusi yang kerap dipilih pengguna laptop adalah memasang software antivirus seperti Kaspersky, AVG, Avast atau Avira. Pada dasarnya, program antivirus itu memang ampuh menghilangkan virus pada laptop. Hanya saja kalau antivirus terlalu aktif dan berjalan terus di background, justru membuat laptop lemot lantaran kinerjanya tidak optimal. Karena itu sebisa mungkin langsung matikan lagi program antivirus jika sudah selesai dipakai.

Banyak Tab yang Dibuka di Browser

tab browser

Ketika Anda berselancar di dunia maya, sebaiknya bijak untuk membuka tab pada browser. Karena hal tersebut bisa mempengaruhi kapasitas RAM sehingga laptop tidak berjalan dengan optimal. Maka dari itu yang perlu Anda lakukan adalah membuka situs secara bijaksana. Terutama untuk situs yang memiliki fitur autorefresh, ada baiknya jangan terlalu sering dikunjungi.

Jarang Mengupdate Sistem Operasi

Sebuah laptop bisa bekerja dengan maksimal lewat Sistem Operasi. Agar Sistem Operasi bisa menjalankan laptop dengan baik, tentunya harus senantiasa di-update agar memperoleh fitur-fitur terbaru dari pengembang. Hal inilah yang belum dipahami semua orang sehingga mereka jarang memperbarui Sistem Operasi.

Sistem Operasi yang tidak di-update justru mempunyai peluang besar jadi rusak. Kenapa begitu? karena dalam setiap update yang dilakukan, pihak pengembang akan memperbarui fitur-fitur sehingga lebih kuat dalam menghadapi serangan virus serta memperbaiki bug. Tak heran jika Anda tidak cukup memperhatikan penyebab laptop lemot, bisa-bisa komputer jinjing itu rusak dalam waktu singkat.

Baca juga: Cara Mematikan Update Otomatis Windows 10 dengan Mudah

Langkah Merawat Laptop Agar Tidak Lemot

Setelah memahami beberapa penyebab laptop jadi lemot, hal berikutnya yang bisa Anda ketahui adalah mengenai cara merawat laptop yang tepat. Bukan cuma sekadar membersihkan dari debu, perawatan komponen lain pada laptop juga memberikan pengaruh ke kinerja komputer jinjing tersebut. Seperti apa saja caranya? Intip ulasannya berikut ini!

1. Gunakan Laptop Sesuai Spesifikasi

laptop untuk desain grafis

Agar laptop tidak lemot dan bisa digunakan dalam jangka waktu panjang, maka Anda harus menggunakannya dengan bijak sesuai dengan spesifikasi yang dimilikinya. Untuk itulah jangan mengunduh dan memasang aplikasi atau software yang membutuhkan ruang penyimpanan dan proses pengolahan lebih besar daripada kemampuan laptop.

Karena itulah ketika hendak membeli laptop, cek dulu kapasitas RAM sekaligus spesifikasi lain yang dimiliki. Jika Anda sudah tahu spesifikasi laptop, maka bisa memasang aplikasi sesuai kemampuan. Contohnya Anda yang berprofesi sebagai akuntan, tak mungkin memasang aplikasi sekelas Corel Draw, Adobe Photoshop atau Adobe Illustrator yang digunakan untuk bidang desain grafis.

2. Hapus Aplikasi Tak Terpakai

Selain Anda meng-install sendiri, biasanya sudah ada aplikasi atau software yang terpasang saat membeli laptop. Bahkan ada juga beberapa program yang mungkin tanpa sadar ter-install otomatis lewat Adware. Jika dibiarkan, tentu jumlah aplikasi pada laptop bakal membengkak dan bisa membuat kinerjanya lemot.

Untuk mengatasi kondisi ini, Anda bisa mencoba untuk menghapus program atau aplikasi yang tidak terpakai. Caranya mudah, tinggal uninstall saja di drive C:/ atau drive lain yang biasa dijadikan tempat penyimpanan file utama sebuah aplikasi. Cara perawatan laptop ini sangatlah penting karena dengan menghapus aplikasi-aplikasi tak berguna, membuat RAM dan HDD pada laptop lebih lega sehingga tidak jadi lemot.

3. Mengatur Startup Program

pengaturan sistem startup

Seperti yang telah disebutkan di atas, salah satu penyebab laptop lemot adalah banyaknya program yang dijalankan bersamaan. Kalau memang program-program tersebut penting dan tidak memungkinkan dihapus, maka solusi yang dapat Anda lakukan adalah mengatur program apa saja yang aktif saat laptop dinyalakan.

Untuk bisa mengatur kinerja program dalam proses startup ini, Anda bisa memilahnya dalam booting. Kalau cara ini dilakukan dengan tepat, maka RAM akan bekerja lebih efisien dan optimal yang membuat laptop tidak lemot lagi. Namun yang harus Anda tahu adalah, proses setting masing-masing laptop berbeda sesuai dengan Sistem Operasi yang digunakan entah Windows atau Linux.

4. Bersihkan Cache

Sekadar informasi, dalam setiap perangkat komputer akan muncul yang namanya cache. Cache sendiri adalah file sampah dari sisa pemrosesan data. Makin banyak program yang dijalankan pada laptop, bisa dipastikan kalau file cache juga makin besar tersimpan di HDD. Bisa dibayangkan kalau terlalu besar sampai membuat kapasitas HDD habis, maka laptop akan lemot.

Baca juga: Jangan Keliru! Seperti Inilah Cara Aktivasi Windows 10 yang Benar

Untuk bisa membersihkan cache pada laptop tidaklah sulit. Anda bisa memakai aplikasi pembersih sampah seperti CC Cleaner. Dengan fungsi yang sangat istimewa, CC Cleaner justru memiliki ukuran kecil dan bisa digunakan baik di Windows 32-bit atau 64-bit. Namun saat Anda hendak membersihkan cache, pahami instruksi yang diminta supaya tidak ikut menghapus file-file pada sistem laptop yang bisa membuatnya rusak.

5. Pakai Kipas Pendingin

cooling pad pada laptop

Cara berikutnya untuk merawat laptop adalah dengan menggunakan kipas pendingin. Kalau Anda rutin menggunakan kipas pendingin yang biasanya disambungkan lewat kabel USB ini, maka suhu laptop tidak akan terlalu panas, sehingga jauh lebih stabil dan membuat hardware tidak bermasalah lantaran terlalu panas.

Untuk membeli perangkat kipas pendingin portable inipun tidak sulit karena bisa ditemukan mudah di toko-toko perangkat komputer. Tak punya kipas pendingin laptop? Maka Anda bisa memindah posisi bekerja dengan meletakkan laptop di atas meja supaya sirkulasi udara lancar, sehingga suhu laptop tidak gampang panas. Ingat, jangan biasakan bekerja dengan meletakkan laptop di atas kain karena bisa membuat suhu melonjak tinggi.

6. Laptop Jangan Dimatikan Paksa

Ketika laptop Anda lemot karena terlalu banyak membuka aplikasi, sebaiknya jangan cepat untuk mematikan laptop secara paksa. Kenapa begitu? Hal tersebut akan berdampak pada kondisi HDD laptop Anda. Kalau memang harus dimatikan paksa, pastikan itu dalam kondisi yang benar-benar urgent atau saat laptop benar-benar lambat merespon perintah.

Pada umumnya, kinerja laptop bisa tersendat dan lambat respon selama 15-30 menit saja. Kalau memang laptop terus tertunda selama lebih dari waktu itu, maka langsungs aja tekan tombol power secara paksa hingga laptop mati.

7. Defragment Hard Disk

defragment hard disk

Perlu diketahui, HDD adalah salah satu perangkat laptop yang paling penting dan sensitif. Jika HDD rusak, maka laptop tidak bisa digunakan kembali. Agar bisa mencegah kerusahan HDD secara dini, ada baiknya untuk rutin melakukan defragment pada HDD dalam waktu tiga bulan sekali.

Apakah proses defragment ini sangat penting? Tentu saja karena berfungsi untuk mengecek kerusakan pada HDD entah besar atau kecil seperti bad sector. Kalau sebuah laptop mengalami bad sector cukup banyak. harus segera dibenahi supaya kerusakan tidak merembek ke komponen lain. Ada baiknya Anda juga mempertimbangkan memakai aplikasi HDD Sentinel yang akan melarang seluruh proses pengolahan data jika kondisi kesehatan HDD utama di bawah 20%.

8. Bersihkan Komponen Dalam Laptop

proses bongkar laptop

Jika Anda sudah ahli dalam bongkar pasang laptop, maka cara terakhir yang bisa dilakukan adalah membersihkan komponen atau hardware laptop dari debu. Dengan membersihkan debu-debu yang menempel di tombol-tombol keyboard atau bagian bodi laptop, maka sirkulasi dan ventilasi udara di komputer jinjing tersebut bakal lebih leluasa sehingga laptop tak mudah panas.

Saat membongkar komponen dalam laptop ini, Anda juga bisa mengganti thermal pad dan thermal pasta secara bersamaan karena memang layak diganti bersama. Hanya saja supaya proses membersihkan komponen dalam laptop ini bisa optimal, pastikan Anda memiliki keahlian reparasi laptop atau dibawa ke tukang servis laptop.

Kesimpulan

Dengan fakta bahwa rata-rata kinerja dari sebuah laptop bisa cukup awet hingga hingga lima tahun, tentu ketika makin tua usianya dan performa menurun adalah suatu hal yang wajar. Namun bukan berarti kondisi itu bisa dibiarkan karena Anda tetap harus merawatnya sesuai dengan kemampuan.

Demikianlah informasi mengenai tips merawat laptop agar tidak lemot. Semoga dapat memberikan manfaat untuk Anda dan bisa menjadi solusi atas apa yang Anda alami sekarang.

Bagikan !